Pages

Kamis, 21 Desember 2017

Cegah Pelecehan, Facebook Rilis Fitur Khusus untuk Messenger

Kustin Ayuwuragil , CNN Indonesia | Kamis, 21/12/2017 23:23 WIB

Cegah Pelecehan, Facebook Rilis Fitur Khusus untuk MessengerFacebook merilis fitur untuk memfilter pesan yang dikirim melalui Messenger. (dok. REUTERS/Phil Noble)
Jakarta, CNN Indonesia -- Facebook mengumumkan bahwa pihaknya meluncurkan dua fitur baru untuk mengantisipasi pelecehan yang kerap digunakan pada layanan pesan instannya, Messenger. Bentuknya, sistem pengenalan kontak dan penolakan panggilan.

Fitur ini dibuat lantaran banyaknya laporan mengenai pelecehan dan perundungan atau bullying pada wanita dan jurnalis melalui Messenger.

"Hari ini, kami mengumumkan perangkat baru untuk mencegah pelecehan di Facebook dan Messenger sebagai bagian dari usaha berkelanjutan kami untuk menciptakan komunitas yang aman,” tulis Facebook dalam keterangan tertulis.


Pada fitur pertama, Facebook mengklaim mampu mengenali dan membantu mencegah pengguna Messenger untuk memasukkan kontak yang tidak mereka inginkan. Misalnya, permintaan pertemanan dan pesan dari orang yang telah diblokir.

"Kami telah mendengar cerita dari banyak orang yang memblokir seseorang untuk kemudian bertemu lagi karena orang tersebut menggunakan akun yang berbeda. Untuk membantu mencegah ini terjadi, kami mengembangkan lebih jauh fitur yang sudah ada untuk mencegah akun palsu dan tidak otentik di Facebook," terang Facebook.

Perusahaan milik Mark Zuckerberg ini sebenarnya telah memiliki fitur otomatis untuk mengidentifikasi akun palsu setiap harinya. Namun, perusahaan ini mengakui bahwa akun baru yang dibuat seseorang seringkali tak terlacak menggunakan fitur tersebut.

Karenanya, perusahaan menggunakan berbagai metode, termasuk, penggunaan alamat IP, untuk membantu mengenali jenis akun secara lebih proaktif, di samping untuk mencegah pemiliknya mengirimkan pesan atau permintaan pertemanan kepada orang yang telah memblokir akun aslinya.

"Orang yang memblokir akun aslinya tersebut memegang kendali, dan harus menghubungi akun baru agar mereka dapat berinteraksi secara normal," lanjut Facebook.

Fitur kedua, lanjut Facebook, adalah opsi untuk menolak sebuah percakapan Messenger dan secara otomatis akan menghilangkannya dari kotak masuk pengguna, tanpa perlu memblokir pengirim. Dengan begitu, pengguna bisa mengabaikan pesan yang melecehkannya tanpa diketahui siapa pun, baik itu dalam grup atau perorangan.

"Tindakan ini akan menonaktifkan notifikasi dan memindahkan percakapan dari kotak masuk ke folder pesan terfilter Anda. Anda dapat membaca pesan dalam percakapan tanpa pengirim melihat apakah mereka telah membacanya," papar Facebook.

Facebook mengklaim fitur ini sekarang tersedia untuk percakapan perorangan dengan pengguna lain dan akan segera tersedia secara luas untuk pesan grup. (evn/arh)

FPI Akan Pakai Medsos yang Lebih Pro Islam, Boikot Facebook

FPI Akan Pakai Medsos yang Lebih Pro Islam, Boikot FacebookFPI mengancam akan memboikot media sosial setelah akun-akun mereka dibekukan (dok. LoboStudioHamburg/Pixabay)

Jakarta, CNN Indonesia -- FPI menyatakan akan menggunakan media sosial yang lebih pro islam. Hal ini diungkap Sekjen Dewan Syuro DPD FPI DKI Jakarta Novel Bamukmin saat ditanyai terkait pemblokiran akun-akun media sosial FPI oleh Twitter, Facebook, dan Instagram. 

"Oh iya, kami akan beralih ke media lain yang pro terhadap Islam," tulisnya saat dihubungi CNNIndonesia.com lewat layanan pesan teks. 


Boikot medsos 



Selain akan mencoba media sosial (medsos) lainnya, FPI juga berencana untuk melakukan aksi boikot media-media sosial yang telah memblokir akun-akunnya itu di hari libur. 

Gerakan ini merupakan bagian dari aksi protes FPI atas pemblokiran akun FPI dan beberapa alumni 212.